KULIAH UMUM PRODI PENDIDIKAN FISIKA

Kamis (20/06/2019) – Program Studi Pendidikan Fisika mengadakan kuliah umum (studium generalle) dengan tema “Pembelajaran Online Di Era Revolusi Industri 4.0.” Pembicara yang dihadirkan adalah Walter Demi Tuahta Pinem, S.IP. Acara berlangsung di gedung Fakultas teknik  dimulai dari pkl. 09.00-12.00 WIB. Kegiatan ini dihadiri oleh para dosen dan mahasiswa Pendidikan Fisika,  beberapa dosen dari program studi Bimbingan dan Konseling, Pendidikan Kimia, dan Pendidikan Bahasa Mandarin, dan perwakilan mahasiswa.

Diskusi mengupas tema ini berlangsung dengan hangat dan hidup. Beberapa mahasiswa baik dari program studi Fisika maupun perwakilan program studi lain (Kimia) sebagai tamu undangan tampak aktif bertanya dan menyampaikan ide gagasan kepada pembicara guna memahami tema.

Menjawab pertanyaan beberapa mahasiswa dan dosen berkaitan dengan  pembelajaran online dalam pembelajaran fisika. “Revolusi Industri menawarkan efisiensi melalui teknologi, namun dalam pembelajaran tetap dibutuhkan pertemuan tatap muka dengan pengajar (dosen)”,  ”Bertanya pada Google tentang materi Fisika lebih cepat, daripada bertanya kepada Pak Taat”, ujar Kak Walter sebagai pembicara tunggal. Ungkapan tersebut disambut senyum tawa dari peserta yang hadir.  Hal ini mengisyaratkan bahwa teknologi merupakan sarana yang membantu kehidupan manusia, namun tetap mesti digunakan dengan bijak.

Selanjutnya dia menambahkan strategi Gamefikasi dapat menjadi salah satu alternatif mengkonversi materi pembelajaran fisika. Materi yang dimuat dalam games dapat menjadi lebih menarik, menantang, dan diakses kapanpun.

Peluang baru (freelance economic) selalu tercipta mengiringi revolusi industri. Membuat blog dapat menjadi alternatif berikutnya untuk berbagi ilmu. Ada pepatah mengatakan the best to learn is to teach, cara terbaik untuk belajar adalah mengajar. Blog yang dibuat dapat menjadi sarana untuk berbagi ilmu kepada para netizen sehingga penulisnyapun semakin mantab dengan apa yang disampaikan (ilmu akan semakin terinternalisasi)

Diskusi lain juga menyinggung topik tentang keluarga dan gadget. Membangun kebiasaan yang seimbang antara quality time dalam bentuk tatap muka secara langsung dengan teqnology time sangat dibutuhkanKeseimbangan keduanya dapat menciptkan keharmonisan di dalam kelurga.

“Perempuan memiliki minat yang lebih kecil tentang penguasaan teknis teknologi daripada laki-laki, namun perempuan tetap punya peluang, fasilitas, dan waktu yang sama untuk menguasai teknologi.” Hal ini mengisyaratkan bahwa penguasaan teknologi tidak terbatas pada jenis kelamin, siapapun punya kesempatan yang sama apabila memiliki kemauan.

-Bendera Inovasi di masa depan ada di tangan kalian(generasi muda), mari kita memulai dari sekarang, mari kuasai dan gunakan teknologi dan gunakan seoptimal mungkin-

(Andreas Rian Nugroho, M.Pd.)